Mengenal VVTI
Konsep teknologi
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan menurunka tingkat emisi bahan bakar serendah mungkin.Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil.
Mekanisme
Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan beban mesin.
Pemeliharaan
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang masih sulit untuk dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan mobil yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan bengkel saat darurat.
Mesin VVT-i
Mesin berteknologi VVT-i yang
sekarang melanda mobil-mobil di Indonesia, diklaim produsen mesin
semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
VVT-i atau Variable Valve Timing-intelligent (sering disalahartikan
dengan injection) bisa diterjemahkan dalam kalimat awam pengaturan
pintar waktu buka tutup valve yang variatif.
Konsep teknologi
Tinjauan
dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan
kondisi pengemudian yang menghasilkan konsumsiBBM yang efisien dan
tingkat emisi bahan bakar yang sangat rendah.
Itulah
sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan tenaga
yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil. Sebagai
contoh Toyota Vios dengan mesin 1.497 cc menghasilkan 109 dk dengan
Torsi 142 Nm sehingga dibandingkan mesin konvensional yang menghasilkan
tenaga 75 % nya.
Mekanisme
Cara
kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup
(valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan
dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle
(akselerator) dan temperatur air. Agar target
Valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.
Mudahnya
sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk
bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban
yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan
menghemat konsumsi BBM.
Pemeliharaan
Adopsi
teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya
pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel klep
dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.
Namun
demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan
bengkel, dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai
dengan manual yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang
bengkel untuk mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan
komputer diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu
hal yang masih sulit untuk dilakukan pemilik mobil mayoritas di
Indonesia yang umumnya mengutamakan mobil yang serbaguna, handal,
terjangkau dan tidak sulit perawatan dan bengkel saat darurat
VVT-I Atau VTEC, Apa Untungnya?
Sekarang
ini, di Indonesia mobil–mobil baru banyak menggunakan mesin dengan
sistem penggerak katup, VVT-I, VTEC, valvetronik atau vanos. Toyota
umumnya menamai mesinya VVT-I. Sedangkan Honda menamainya VTEC.
VVT-i
Sistim
VVT-i (Variable Valve Timing - Intelligent) merupakan serangkaian
peranti untuk mengontrol penggerak camshaft. Maksudnya adalah
menyesuaikan waktu bukaan katup dengan kondisi mesin. Sehingga bisa
didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat
bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk.Waktu
pembukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya,
pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa
beban, timingdimundurkan 30 derajat.Cara ini bakal
menghilangkan overlap. Yaitu
peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir
langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat
setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak
perlu bekerja ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan
bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat
dan mesin lebih ramah lingkungan.Sedangkan saat ada beban, timing akan
maju 30 derajat Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk
membantu mendorong gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan
udara yang masuk. Selain itu, waktu kompresi juga bertambah karena katup
masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya, efisiensi volumetrik jadi
lebih baik.
Untuk
mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing geardi intake camshaft.
Alat ini terdiri atas housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan
oli untuk menggerakkan vane (baling-baling).
Baling-baling
itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli
menuju masing-masing ruang oli di dalam rumah VVT-icontroller. Dari
jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup.
Posisi advance
timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing
bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut
maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing
Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin.
Kebalikannya,
untuk kondisi retard (mundur), ruang di depanvane akan terisi dan
posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar,
ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah.
Sebenarnya
masih ada sistem yang lebih canggih, namanya VVTL-i(Variable Valve
Timing Lift-Intelligent). Selain memainkan waktu bukaan katup, tingginya
pun ikut dibedakan.
VTEC
Teknologi
canggih Variable Valve Timing and Lift Electronic Controlled (VTEC)
hasil inovasi Honda ini menampilkan mekanisme berbeda. Perbedaan
utamanya adalah pada pergerakan katup masuknya. Pada mesin 16 valve,
terdapat masing-masing dua katup masuk dan buang di tiap silinder.
VTEC
diaplikasikan hanya pada katup masuk. Pada katup inilah pengontrolan
efisiensi mesin lebih berpengaruh. Asumsinya, proses pembuangan tak
memerlukan pembukaan katup variabel sebab semakin lancar gas buang,
kerja mesin akan semakin enteng.
Pada
mesin VTEC, kedua katup masuk tak selalu bergerak bareng. Misalnya, di
putaran rendah hanya ada satu klep yang membuka. Bukaannya pun relatif
kecil karena karakter camshaft yang menonjok katup ini cocok buat
putaran rendah. Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Karena pada putaran
rendah tak perlu suplai udara banyak. Selain itu, bisa terjadi
turbulensi udara untuk membantu mencampur bahan bakar. Mesin jadi irit,
efisien, juga ramah lingkungan.
Seiring
naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga meningkat. Langsung
dijawab dengan katup kedua. Bukaannya lebih besar karena
nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi. Asyiknya, katup
pertama tadi ikut membuka lebih lebar. Hal ini disebabkan ada pin yang
menghubungkan rocker arm dan mendorong pin. Otomatis pin tadi akan
mengunci kedua rocker arm. Karena rocker arm kedua digerakkan oleh
nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi, gerakan katup pertama jadi
mengikuti.
Selain
VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme
memajukan dan memundurkan pengapian. Tentu hasilnya lebih maksimal untuk
meningkatkan efisiensi mesin.
EFI
Seperti
diketahui, beberapa produsen kendaraan di Indonesia telah lama
mengaplikasikan Mesin EFI (Electronic Fuel Injection) pada produknya,
termasuk merek Astra Group. Namun kita yang masih awam barangkali hanya
sedikit tahu tentang apa itu EFI, apa kelebihannya. Mesin EFI adalah
mesin yang dilengkapi piranti EFI atauElecronic Fuel Injection,
menggantikan sistem karburator
Pada
karburator, bensin dari tangki disalurkan ke ruang pelampung dalam
karburator melalui pompa bensin (mekanis/elektrik) dan saringan bensin.
Selanjutnya bensin masuk ke mesin melalui lubang jet dalam ruang venturi
(ruang untuk menambah kecepatan aliran udara masuk ke mesin). Sehingga
jumlah bensin yang masuk tergantung pada kecepatan aliran udara yang
masuk dan besar lubang jet.
Pada
EFI, bensin diinjeksikan ke dalam mesin menggunakan injektor dengan
waktu penginjeksian (injection duration and frequency) yang dikontrol
secara elektronik. Injeksi bensin disesuaikan dengan jumlah udara yang
masuk, sehingga campuran ideal antara bensin dan udara akan terpenuhi
sesuai dengan kondisi beban dan putaran mesin. Generasi terbaru EFI
dikenal dangan sebutan Engine Management System(EMS), yang mengontrol
sistem bahan bakar sekaligus juga mengatur sistem pengapian (duration,
timing, and frequency of ignition).
Tujuan
pengaplikasian sistem EFI adalah meningkatkan efisiensi penggunaan
bahan bakar (fuel efficiency), kinerja mesin lebih maksimal (optimal
engine performance), pengendalian/pengoperasian mesin lebih mudah (easy
handling), memperpanjang umur/lifetime dan daya tahan mesin
(durability), serta emisi gas buang lebih rendah (low emissions).
Lantas
bagaimana prinsip kerja sistem EFI? Jumlah aliran/massa udara yang
masuk ke dalam silinder melalui intake manifold diukur oleh sensor
aliran udara (air flow sensor), kemudian informasikan ke ECU (Electronic
Control Unit). Selanjutnya ECU menentukan jumlah bahan bakar yang harus
masuk ke dalam silinder mesin. Idealnya untuk setiap 14,7 gram udara
masuk diinjeksikan 1 gram bensin dan disesuaikan dengan kondisi panas
mesin dan udara sekitar serta beban kendaraan. Bensin dengan tekanan
tertentu (2-4 kali tekanan dalam sistem karburator) telah dibangun oleh
pompa bensin elektrik dalam sistem dan siap diinjeksikan melalui
injektor elektronik.
ECU
akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk ke
dalam pipa saluran masuk (intake manifold) melalui injektor telah
terukur jumlahnya. Bensin dan udara akan bercampur di dalam intake
manifold dan masuk ke dalam silinder pada saat langkah pemasukan.
Campuran ideal siap dibakar.
Kemudian,
mengapa campuran bensin dan udara harus dikendalikan? Kalau tidak
dikendalikan, akan menimbulkan kerugian. Jika perbandingan udara dan
bahan bakar tidak ideal (tidak dikendalikan) menjadikan bensin boros
pada campuran yang terlalu banyak bensin. Selain itu, pembakaran tidak
sempurna, akibatnya emisi gas buang berlebihan dan tenaga tidak optimal
karena energi kinetis yang dihasilkan pun tidak maksimal. Kerusakan
mesin pada jangka pendek maupun jangka panjang lebih cepat terjadi.
Kemudian, beban kerja mesin dan kondisi lingkungan (suhu dan tekanan)
yang variatif akan memerlukan pengaturan relatif kompleks. Sistem EFI
lebih mampu mengatasi kondisi variatif ini secara optimal dibandingkan
sistem karburator.
DOHC
DOHC
atau Twincam adalah mesin yg. pake dobel camshaft untuk
mendorong/menarik klep (valve) dalam membuka/menutup saluran masuk dan
saluran buang ruang bakar secara beraturan. Cam dobel ini umumnya
dipakai pada mesin yang punya multi-valve disetiap silindernya.

CDI
Capacitor
Discharge Ignition adalah yg. memerintahkan Coil atau Trafo pengapian
mencetuskan loncatan bunga api pada elektrode busi. Fungsi
CDI ini memang benar untuk menggantikan platina yg. dinilai rentan
karena bergerak dan terbakar oleh busur api listrik. Selain itu
kelemahan platina adalah selalu memerlukan penyesuaian jarak/gap antar kontaktornya (harus distel scara berkala).
MIVEC(mitsubishi), VANOS (BMW),
itu semua variant dari VTEC engine. Yang buat pertama system itu BMW
dan disebut engine VANOS., INVECS itu namanya VVTI-L. Nah ini engine
adanya di Toyota Alteza JDM (2.0L). Sedangkan yg di US, Lexus IS300 with
3.0L engine 3JGE itu N/A engine'nya Supra MKIV (read: MK-four/Supra 4th
generation). Ini engine potential buat 400HP tanpa major transmission
upgrade (cuman perlu race clutch set doang), and bisa ke 600HP tapi
perlu modified engine and transmission
0 komentar:
Posting Komentar